Pertama saya admin minta maaf pada anda semua bila ini merupakan salah satu hal yang tidak cocok saya sebarkan tetapi saya berpikir jikalau anda juga memerlukan tips ini dikemudian hari. Saya hanya memberitahukan artikel ini mengenai kesehatan. Jadi walaupun admin adalah seorang pria tetapi peduli juga dengan para Wanita. :) Yups sekarang kita baca aja tips untuk merawatnya. ( admin peduli wanita )
Vagina punya
mekanisme pembersihan sendiri dengan mengandalkan koloni bakteri normal
yang menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam dan di sekitarnya.
Keseimbangan bisa terganggu kalau pemiliknya jorok.
Penggunaan celana basah atau celana dalam terlalu ketat, misalnya,
dapat mengganggu keseimbangan itu. Dalam keadaan tertentu, perawatan
vagina tidak cukup hanya membersihkan bagian luar. Bagian dalam pun
perlu dikuras.
Ada beberapa cara yang
biasa dilakukan dalam merawat organ reproduksi wanita. Cairan pembersih
khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam vagina. Berisi
bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta jamur.
1. Bilas dengan cairan pembersih
Cairan pembersih khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam
vagina. Berisi bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta
jamur. Cairan ini bisa digunakan dalam beberapa menit.
Penggunaannya harus dengan pengawasan dokter. Karena itu, selain
cairan pembilas, obatan untuk mengatasi gangguan yang ada juga akan
diberikan. Tidak semua gangguan bisa diselesaikan dengan cairan ini.
Paling hanya dapat mengatasi keputihan.ladi, tidak akan mampu mengatasi
penyakit kelamin, apalagi penyakit menular cekcual (PMS).
2. Sinar Laser
Laser diperlukan karena penggunaan obat pembunuh kuman di vagina
biasanya butuh waktu lama, apalagi kalau terjadi resistensi obat. Laser
yang digunakan biasanya jenis level rendah atau low level laser therapy.
Formulasi dari sinar inframerah clan ultra violet ini mampu
membersihkan bakteri, jamur, dan virus dalam waktu relatif cepat.
Untuk gangguan ringan, penembakan biasanya dilakukan selama 15 menit
sekali.’Bila gangguan sudah berat, butuh puluhan menit dengan beberapa
kali tembakan dalam beberapa hari. Obat juga kerap diberikan oleh dokter
setelah penembakan laser.
3. Terapi ozon
Dr., Mulyadi Tedjapranata, MD, dari Klinik Medizone, menyebutkan bahwa
metode penggunaan terapi ozon ini layaknya menggunakan cairan pembersih.
Dengan alat yang disebut vaginal insufflations, ozon dimasukkan ke
organ kewanitaan dengan dosis sesuai kasus.
"Prinsipnya ozon ini berfungsi sebagai disinfektan yang bisa membunuh
kuman. Tujuannya untuk mencegah masuknya kuman penyebab penyakit,”
ujarnya. Dengan periode waktu tertentu pula (tergantung kasus), ozon
diperlukan agar kebersihan vagina terjaga.
Agar pengobatan efektif, biasanya terapi ini dikombinasi dengan
obat-obatan. Namun, ozon tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit
seksual atau PMS. Dan yang jelas, terapi ini harus dilakukan oleh dokter
yang ahli dalam hal ini. Jika tidak digunakan secara tepat, memasukkan
ozon ke organ kewanitaan hanya akan menyebabkan berkembangbiaknya
bakteri yang malah merugikan vagina.
4. Penguapan hangat
Dalam ritus perawatan tubuh secara tradisional, penguapan hangat biasa
digunakan untuk vagina. Meski begitu, penguapan jelas tidak efektif
membunuh mikroorganisme.
Penguapan ini menggunakan ramuan wewangian sehingga mengharumkan
vagina, selain menghangatkan. Karena itu, selayaknya cara ini dilakukan
seperti kita menggunakan parfum badan. Tidak ada alasan selain alasan
kosmetik. Meski penguapan disebut sebagai salah satu cara merawat
vagina, langkah ini bukan untuk mencegah penyakit, apalagi menghilangkan
gangguan.
5. Gurah vagina
Meski tak sedikit yang tertarik mencobanya, gurah vagina masih diragukan
efektivitasnya. Apalagi yang menanganinya jelas-jelas bukan dokter.
Tindakan ini bisa membuat semua mikrooganisme yang merugikan maupun yang
normal akan mati clan hilang dari vagina. Akibatnya, vagina justru
berisiko terganggu.
6. Spa vagina
Ini metode perawatan alat reproduksi wanita yang menggabungkan berbagai
terapi kuno. Ada teknik pengasapan atau penguapan. Ada juga teknik pijat
akupresur pada seluruh tubuh dan terutama vagina. Ada juga meditasi
gerak atau semacam kegel khusus untuk vagina.
Beberapa terapi tersebut cukup aman. "Terapi spa sebenarnya umum
digunakan dalam perawatan kesehatan, hanya kali ini. khusus diterapkan
untuk bagian vagina saja,” ungkap Hj. Worro Harry Soeharman, M.Ph, MKA,
penggagas terapi V-spa.
7. Kuras vagina
Ini adalah pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta
rongga rahim. Langkah ini menjadi tindakan awal agar jamur atau kuman
tidak merembet ke rongga rahim atau saluran telur, yang bisa
mengakibatkan kemandulan atau infeksi yang bisa memicu kanker.
Wanita yang menderita keputihan hendaknya tidak menunda pengobatan.
Supaya tidak repot, penderita bisa mendatangi klinik semacam Klinik
Pasutri atau Pusat Pelayanan Keluarga yang memberi pelayanan, mulai dari
wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, serta
membersihkan vagina sampai ke rongga rahim hingga pengobatannya tuntas.
Caranya, ujung vagina sampai rongga rahim diteropong dengan speculum.
Dengan alat penjepit kain kasa (gaas) yang terlebih dulu direndam dalam
betadin ini, tindakan "kuras” dilakukan.
Tidak perlu takut, karena tindakan ini sederhana dan ticlak menyiksa.
Usai hasil laboratorium diketahui, dokter akan memberikan obat yang
tepat. Bisa berupa obat minum atau tablet yang dimasukkan ke lubang
vagina. Setelah tiga bulan, pasien diharapkan kembali untuk cek ulang.
Keputihan acap kali kambuh bila tidak diobati secara tuntas.
Mengobati daerah sekitar vagina saja belum cukup, sebaiknya sampai ke
dalam. Para ibu yang menghadapi masalah dengan pasangan sehubungan kasus
ini bisa sekalian berkonsultasi. 0 abd
Ganti Celana 2-3 kali
Derajat keasaman vagina menurut Dr. Boy Abidin, Sp.OG, antara 7,1-7,3.
Untuk menjaga kesehatan vagina, perempuan setidaknya memahami beberapa
hal ini:
- Sesering mungkin mengganti pembalut, ferutama saat menstruasi. Darah yang keluar bisa menjadi media tumbuhnya kuman.
- Sesudah
berhubungan seks, bagian luar vagina sebaiknya selalu dibersihkan.
"Tentu tidak dengan sabun biasa,” kata Boy. Sebaiknya gunakan
sabun pembersih khusus vagina. Jika perlu, gunakan cairan pembersih
vagina bila memang ada infeksi di daerah kemaluan.
- Saat
membersihkan vagina, bilas dari arch depan ke belakang. Hal ini
untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina. Lebih baik
air untuk membersihkan langsung ditadah dari keran biasa atau
dengan keran semprot. Air yang terkumpul di ember atau bak mandi bisa
saja terkontaminasi air kencing orang lain, spora, jamur, atau
kuman.
- Bila
menggunakan kertas tisu, Anda harus hati-hati. Lendir dan air
memang terserap, tetapi hendaknya diingat bahwa tidak semua tisu
terjamin kualitasnya. Tisu yang terbuat dari serbuk kayu ada yang
tercemar jamur kalau proses pembuatannya kurang baik.
- Jaga
organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil atau buang
air besar. Bilas vagina sampai bersih, kemudian keringkan sebelum
memakai celana dalam. Usahakan agar daerah kemaluan dan
selangkangan selalu kering lebih-lebih bagi yang bertubuh gemuk. Suasana
lembab sangat disukai jamur.
- Gantilah celana dalam sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali sehari.
- Sebaiknya
tidak mengenakan celana terlalu ketat, berbahan nilon, jins, dan
kulit. Pakai celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
Panty liner sebaiknya hanya digunakan antara 2-3 jam.
- Jangan biarkan celana basah atau lembab karena memberi peluang tumbuhnya jamur.
- Bagi
wanita yang pernah melahirkan dan berhubungan seks, setidaknya
lakukan pap smear sekali setahun. Untuk mereka yang sudah
menopause, lakukan 2-3 tahun sekali.
- Jaga berat badan normal. Jangan sampai kegemukan karena menyebabkan vagina tertutup lipatan lemak sehingga lembab.
- Jaga kesehatan tubuh secara umum dengan mengasup makanan bergizi seimbang.
- Lakukanlah
hubungan seksual hanya dengan satu orang. Sering berganti pasangan
seks akan menambah kemungkinan terinfeksi. I abd
Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, ada dua jenis keputihan.
1. Fisiologi, dengan ciri:
- Tidak gatal, tidak berbau.
- Lendir berwarna bening.
- Terjadi hanya pada masa subur (wanita usia 20-40-an).
- Terjadi menjelang haid.
- Terjadi saat hamil karena terkait dengan faktor hormonal. Terjadi sehabis berhubungan seks.
- Karena stres, kelelahan, celana dalam terlalu ketat.
2. Patologis, dengan ciri:
- Keluar lendir berlebihan disertai infeksi.
- Gatal, pedih, vagina kemerahan.
- Lendir berubah warna.
Sumber: Senior
|