Main » 2012 januari 17 » Makalah BK (Bimbingan Konseling)
3:57 PM Makalah BK (Bimbingan Konseling) |
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Dan
Konseling
Bila
ditinjau dari sejarah perkembangan ilmu bimbingan dan konseling di
Indonesia,maka sebenarnya istilah Bimbingan dan Konseling pada awalnya
dikenal dengan istilah bimbingan dan penyuluhan yang merupakan
terjemahan dari istilah guidance and conseling. Penggunaan istilah
bimbingan dan penyuluhan sebagai terjemahan dari kata guidance and
conseling ini dicetuskan oleh Tatang Mahmud,MA seorang pejabat
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 1953.
Akan
tetapi dalam perkembangan Bahasa Indonesia selanjutnya,pada tahun 1970
sebagai awal dari masa pembangunan Orde Baru, istilah penyuluhan yang
merupakan terjemahan dari kata conseling dan mempunyai konotasi
psychological-counseling, banyak pula dipakai dalam bidang-bidang
lain,seperti Penyuluhan Gizi,Penyuluhan Hukum,Penyuluhan KB,Penyuluhan
Agama dan lain sebagainya. Menyadari perkembangan pemakaian istilah yang
demikian maka sebagiab para ahli bimbingan dan penyuluhan Indonesia
yang tergabung dalam organisasi profesi IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia) mulai meragukan ketepatan penggunaan istilah penuluhan
sebagai terjemah dari counseling tersebut.
Oleh
karena itu sebagian dari mereka berpendapat,sebaiknya istilah
penyuluhan itu dikembalikan ke istilah aslinya yakni counseling,sehingga
saat ini dipopulerkan dengan istilah bimbingan dan konseling untuk ilmu
ini. Tetapi ada juga sebagian dari para ahli bimbingan dan penyuluhan
berpendapat kalau istilah guidance diterjemahkan dalam bahsa Indonesia
dengan istilah bimbingan,istilah counseling harus pula diartikan Bahasa
Indonesianya. Berdasarkan pemikiran yang demikian maka para ahli itu ada
yang menggunakan istilah bimbingan dan wawanwuruk, bimbingan dan wawan
muka,bimbingan dan wawancara untuk member nama dengan nama ilmu ini.
Namun dengan sekian banyak istilah tersebut saat ini yang paling popular
adalah Bimbingan dan Konseling.[1]
Pelayanan
bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia,untuk manusia dan
oleh manusia. Dari manusia artinya pelayanan itu diselenggarakan
berdasarkan hakikat keberadaan manusia dengan segenap dimensi
kemanusiaanya. Untuk manusia dimaksudkan bahwa pelayanan tersebut
diselenggarakan demi tujuan-tujuan yang agung,mulia dan positif bagi
kehidupan kemanusiaan menuju manusia seutuhnya baik manusia sebagai
individu maupun kelompok. Oleh manusia mengandung pengertian
penyelnggara kegiatan itu adalah manusia dengan segenap derajat,martabat
dan keunikan masing-masing yang terlibat di dalamnya.
Bentuk
nyata dari gerakan bimbingan dan konseling yang formal berasal dari
Amerika Serikat yang telah dimulai pengembanganya sejak Frank Parson
mendirikan sebuah bimbingan yang disebut vocational bureau di boston
pada tahun 1908. Badan itu selanjutnya di ubah namanya vocational
guidance bureau,usaha personal inilah yang menjadi cikal bakal
pengembangan gerakan bimbingan dan konseling.[2]
1. Pengertian Bimbingan
Secara
etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata "guidance”
berasal dari kata kerja "to guide” yang berarti "menunjukan,membimbing,
menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya ,maka secara umum
bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan adalah
bimbingan. Namun,tidak semua bentuk bantuan ataupun tuntunan adalah
bimbingan.[3]
Bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak
sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian
tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal
abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak
itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan
bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para
peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para
ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.
Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.[4]
Maka
untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan
beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
Bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri,penerima diri dan perwujudan dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan pentesuaian diri dengan lingkungan (DR.
Moh Surya,1986).
Bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan
serta berkesinambungan,supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya,sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar,sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan
sekolah,kelurga dan masyarakat serta kehidupan umunya. Dengan demikian
dia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang
berarti bag kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu
mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk social (DR.
Rachman natawidjaja,1988 :7)[5]
Bimbingan
sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951). Frank
Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni
bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan
mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik
yang berorientasi karir.
"Bimbingan
membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang
dirinya sendiri” (Chiskolm,1959). Pengertian bimbingan yang dikemukan
oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya
sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi
diri yang dimiliki.
"Bimbingan
merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap
individu” (Bernard & Fullmer ,1969).Pengertian yang dikemukakan
oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingan dilakukan untuk meningkatakan
pewujudan diri individu.Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu
individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.[6]
"Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969).Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
Jones: guidance is the
help given by one person to another in making choice and justment and
in solving problems. Pengertian ini mengandung maksud bahwa
pembimbing hanya bertugas membantu agar individu mampu membantu dirinya
sendiri dan keputusan terakhir tergantung pada individu yang
bersangkutan.[7]
Bimo Walgito: bimbingan adalah
bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam
kehidupannya agar dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah :
"Suatu proses pemberian bantuan
kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh
seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan
agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat
mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat
mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya
dan kesejahteraan masyarakat”.[8]
Definisi di atas
disimpulkan bahwa bimbingan
merupakan (a) proses yang berkesinambungan, (b) proses membantu
individu, (c) bertujuan agar individu dapat mengarahkan dan
mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan (d) tujuan
utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan
lingkungannya.[9]
2. Pengertian Konseling
Istilah
konseling berasal dari bahasa Inggris "to counsel” yang
secara etimologis berarti "to give advice” (Homby: 1958:246) atau
memberi saran dan nasihat.
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru/konselor dengan klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahakn dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.[10]
Sedangkan
dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari "sellan” yang
berarti”menyerahkan” atau "menyampaikan”.Konseling meliputi pemahaman
dan hubungan individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi potensi yang yang unik dari
individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan
ketige hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969).
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah
(disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
klien. Istilah ini pertama kali digunakan olehFrank Parsons di tahun
1908 saat ia melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh
Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat
pada klien (client centered).
. Sedangkan
konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar
Bimbingan Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian
kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien
secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
Pengertian
Konseling menurut ahli adalah:
Menurut British
Association of Counselling (1984) yang dikutip oleh Mappiare (2004)
konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam
suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap
krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.
Menurut Burk
dan Stefflre (1979) yang dikutip Latipun (2001) konseling
mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih dengan
klien, hubungan yang terbentuk biasanya bersifat individu ke individu,
kadang juga melibatkan lebih dari satu orang suatu misal keluarga klien.
Konseling didesain untuk menolong klien dalam memahami dan menjelaskan
pandangan mereka terhadap suatu masalah yang sedang mereka hadapi
melalui pemecahan masalah dan pemahaman karakter dan perilaku klien.
Menurut Pietrofesa, Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare (2004) konseling merupakan suatu proses dengan adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dari hati kehati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas hubungan. Menurut Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. Orang sering kali menggunakan jasa konseling ketika berada di titik transisi, seperti dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke perceraian, keinginan untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan persetujuan kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan institusi sosial.[11]
Rumusan
(Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974)
1.
Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang
individu,masing-masing disebut konselor dan klien.
2.
Dilakukan dalam suasana yang profesional Bertujuan dan berfungsi
sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.
Rumusan
(Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
1.
Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
2.
Bantuan diberikan dengan menginterprestasikan fakta-fakta atau
data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun
lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana
yang dibuat.
Rumusan
(Division of Conseling Psychologi)
1.
Konseling merupakan proses pemberian bantuan
2.
Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami
hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.
Rumusan
(Mc. Daniel,1956)
1.
Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien.
2.
Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi
kesulitan-kesulitanyang dihadapi.
3.
Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat menyesuaiaknnya
dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.
Berdasarkan Rumusan diatas maka yang dimaksud dengan
Konseling adalah:"Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang
sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dialami oleh klien.
Bimbingan dan Konseling, "Proses interaksi antara
konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau
tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka
mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan
masalah yang dialaminya”.[12]
3. Pengertian Bimbingan Dan
Konseling Islami
Bimbingan
islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu
hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,sehingga dapat
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Artinya bimbingan tidak
menentukan atau mengharuskan membantu,individu dibantu dibimbing agar
mampu hidup selaras dengan ketentuan Allah maksudnya sebagai berikut :
a. Hidup selaras dengan
ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan
Allah,sesuai dengan sunatullah.
b. Hidup selaras dengan
petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah
melalui RasulNya.
c. Hidup selaras dengan
ketentuan Allah berarti menyadari eksistensi sebagai makhluk yang
diciptakan dan diperintahkan untuk mengabdi kepadaNya.[13]
B. Tujuan Bimbingan Konseling
a.Tujuan
Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).
b.
Tujuan Khusus
Secara
khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa
agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi,
sosial, belajar dan karier. Bimbingan pribadi sosial dimaksudkan untuk
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan
pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.
Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang
produktif.
Tujuan umum bimbingan dan konseling
adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat yang dimilikinya),berbagai latar
belakang yang ada ( social,ekonomi, pendidikan) serta tuntutan positif
lingkunganya. Bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi
insan yang berguna dalam kehidupanya yang memiliki berbagai wawasan,
pandangan, pilihan dan penyesuaian, ketrampilan yang tepat yang
berkenaan dengan diri sendiri dan lingkunganya. Insan seperti ini adalah
insan yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri
dan lingkunganya secara tepat dan bijaksana serta akhirnya mampu
mewujudkan diri sendiri secara optimal.
Adapun tujuan khusus bimbingan dan
konseling merupakan penjabaran umum tersebut yand dikaitkan secara
langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang
bersangkutan sesuai dengan kompleksitas permasalahan itu. Masalah
individu bermacam ragam jenis, dan sangkut pautnya. Oleh karena itu
tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk masing-masing
individu,tujuan individu seseorang individu berbeda dari ( dan tidak
boleh disamakan dengan ) tujuan bimbingan dan konseling lainya.[14]
Dalam
hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa
"dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal
lingkungan, dan merencanakan masa depan”. (Prayitno. 1997:23).
Bimbingan
dalam rangka menemukan pribadi, ditujukan agar peserta didik mengenal
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif
dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai
manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain memiliki
hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat ialah
apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu
mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu.
Bimbingan
dalam rangka mengenal lingkungan ditujukan agar peserta mengenal
lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi,
lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nliai-nilai dan norma-norma,
maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu
secara positif dan dinamis pula.
Sedangkan
bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar peserta
didik mampu mempertimbangkan dan mengabil keputusan tentang masa depan
dirinya, baik yang menyangkkut bidang pendidikan, bidnag karir, maupun
bidnag budaya, keluarga dan masyarakat (Prayito, 1998: 24). Melalui
perencanaan masa depan ini individu diharapkan mampu mawujudkan dirinya
sendiri dengan bakat, minat, intelegensi dan kemungkinan-kemungkinan
yang dimilikinya. Dan perlu pula diingat bahwa diri haruslah sejalan
dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada pada diri
seseorang, maka akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi yang mandiri,
bebas dan mantap.
Bimbingan
dan konseling bertujuan untuk membantu manusia agar dapat mencapai
tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan
karier. Tujuan
bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam : 1) mengatasi kesulitan
belajar, 2) mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan
belajar maupun dalam hubungan sosial, 3) mengatasi kesulitan yang
berhubungan dengan kesehatan jasmani, 4) hal yang berkaitan dengan
kelanjutan studi, 5) kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan
pemilihan pekerjaan dan 6) mengatasi kesulitan masalah sosial-emosional
yang berasal dari murid berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan
lingkungan yang lebih luas.
Dalam bahasa lain Downing
mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama dengan pendidikan
terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan
sosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan
kemampuan dan potensinya.
Sejalan dengan perkembangan konsepsi
bimbingan dan konseling,maka tujuan bimbingan dan konseling mangalami
perubahan dari yang sederhana menuju yang lebih
komperhensif,perkembanganya dapat dilihat di bawah ini:
Untuk membantu individu membuat
pihan-pilihan,penyesuaiain,dan interpretasi-interpretasi
dalamnhubunganya dengan situasi tertentu (hamrin & cliford dalam
Jones,1951).Untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan (bradshow, dalam
McDaniel, 1956), untuk membantu orang-orang yang menjadi insane yang
berguna,tidak hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna
saja ( tiedeman, dalam Bernard & Fullmer,1969 ).
d. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Islam
Secara garis besar atau seara
umum,tujuan bimbingan dan konseling Islam dapat dirumuskan sebagai "
membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”. Bimbingan dan
konseling Islam berusaha membantu mencegah jangan sampai individu
menghadapai atau memenuhi masalah,dengan kata lain membantu individu
mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
Manakala klien atau yang dibimbing
telah bias menyelesaikan masalah yan dihadapinya,bimbingan dan konseling
Islami masih tetap membantunya, yakni dengan membantu individu dari
mengalami kembali menghadapi masalah tersebut sekaligus dengan membantu
mengembangkan segi-segi positif yang dimiliki dan mungkin dimiliki
individu.
Dengan demikian secar singkat
tujuan bimbingan dan konseling Islam adalah :
1. Tujuan umum : membantu individu
mewujudkan dirinya menjadi manusia seuthnya agar mencapai kebahagian
hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan khusus : membantu individu agar
tidak menghadapi masalah,membantu individu mengatasi masalah yang sedang
dihadapinya, membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan
kondisi yang baik atau yang telah baik aagar tetap baik atau menjadi
lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan
orang lain.[15]
FB: ABU ABDIRRAHMAN BENI AL-MAETROWY
[1] Hallen, Bimbingan Dan Konseling, Ciputat Press, Jakarta,
2002 h 1
[2] Prayitno Dan
Amti,Emran, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Rineka Cipta,
Jakarta 1999 Hal 92
[3] Ibid hal 3
[4] Www.Konselingindonesia.Com
[5] opcit hal 5
[6] Ibid hal 94
[7] www.kosmaext2010.com
[8] Www.El-Nashfi.Blogspot.Com
[9]Opcit
[10] Hallen, Bimbingan Dan Konseling, Ciputat
Press, Jakarta, 2002 H 7
[11] duniakamudanaku.wordpress.com
[12] aadesanjaya.blogspot.com
[13] Aunur Rahim Faqih,
Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam, UII Press, Yogyakarta, 2004 H 4
[14] Prayitno Dan Amti,Emran, Dasar-Dasar
Bimbingan Dan Konseling, Rineka Cipta, Jakarta 1999 H 114
|
|
Total comments: 0 | |