Selamat datang, Pengunjung! Mendaftar Langganan RSS Admin

.

sekarang hari Jumat
Main » 2011 » Desember » 26 » Pengertian organisasi dan prinsip dasar koordinasi
9:34 PM
Pengertian organisasi dan prinsip dasar koordinasi

Pengertian pengorganisasian:

Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan. Hal pokok yang perlu diperhatikan dari pengorganisasian :

  1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
  2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi
  3. Membuat job description ( uraian pekerjaan )
  4. Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran, beban  kerja, dan urian kerja dari masing – masing satuan organisasi.

Prinsip dasar koordinasi / organizing :

  1. Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus memiliki kompentensi , yaitu  kemampuan dan   kemauan.
  2. Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
  3. Memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
  4. Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas dalam berorganisasi.

Agar karyawan dapat menjalankan prinsip dasar dengan baik dan memiliki performa yang layak, manajemen berkewajiban mengembangkan para pegawai. Untuk itu perlu dilakukan hal – hal sebagai berikut :

Untuk membentuk kompetensi, manajemen dapat meningkatkan kemampuan lewat on the job training dan atau off the job training.

  1. On the job training adalah pelatihan di tempat kerja, bisa berupa magang atau belajar sambil bekerja baik dengan sesama karyawan yang lebih senior maupun pada atasan mereka. Sisi positifnya bersifat praktis dan teknis, dalam artian hasilnya dapat segera dinikmati oleh manajemen dan aktivitasnya tidak mengganggu pekerjaan rutin di tempat kerja. Sisi negatifnya dimungkinkan adanya kerusakan barang atau peralatan karena belum terampilnya karyawan atau pegawai yang bersangkutan.
  2. Off the job training adalah melatih kompetensi di luar tempat kerja. Pelatihan ini bersifat teoritis seperti yang dilakukan oleh lembaga – lembaga pendidikan formal seperti diploma, strata, maupun kursus yang dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun lembaga lain.

Untuk meningkatkan motivasi, dapat dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan esensial manajemen dan para karyawan. Sehingga dapat menumbuhkan dorongan dan semangat kerja yang cukup bagi seorang karyawan.

Kedua komponen inilah ( kemampuan dan kemauan ) yang dapat melihat kematangan seseorang dalam bekerja, yaitu seorang karyawan dapat dikatakan matang dalam bekerja jika dia memiliki kemampuan yang cukup dan semangat kerja yang tinggi. Kedua komponen ini merupakan fungsi dari performa dengan rumus : p = f ( m x a ) dengan keterangan p yaitu performa, f yaitu fungsi, m yaitu motivasi, dan a yaitu ability (kemampuan).

Pembentukan karakter dapat dibentuk melalui proses pembentukan kompetensi, yang umumnya dibentuk melalui :

  1. a. adanya pembaruan pengetahuan ( up date knowledge ) yang dalam proses terus-menerus akan berubah menjadi sikap yang selanjutnya menjadi prilaku yang selaras dengan visi dan misi yang ditetapkan oleh manajemen,
  2. b. melalui budaya organisasi ( corporate culture ).

Memiliki talenta. Talenta sering diterjemahkan dengan bakat potensi. Bakat merupakan sikap bawaan seseorang yang belum siap pakai untuk melakukan aktivitas secara layak. Potensi merupakan bakat yang telah siap pakai karena adanya proses pembelajaran, pelatihan, dan proses lain yang dilakukan oleh seseorang. Oleh karena itu koordinasi yang memiliki output staffing atau placement prinsip bakat dan potensi memiliki unsur yang paling dominan diantara keempat prinsip dasar koordinasi.

Komitmen adalah suatu keadaan dimana seorang pekerja atau karyawan memiliki tingkat kelekatan ( kohesif ) yang tinggi pada organisasi dan manajemen. Komitmen dapat dibentuk apabila prinsip dasar ( kompetensi, karakter, dan talenta ) dapat dilalui manajemen dengan baik.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengorganisasian :

  1. Jumlah bawahan yang akan dikoordinasikan Pada pekerjaan yang cukup sederhana supervisor bisa mengawasi sampai 50 pekerja. Pada pekerjaan yang lebih rumit hanya 10 - 20 pekerja.
  2. Jumlah supervisor / penyelia / pengawas kelompok
  3. Rentang kendali ( span of control )
  4. Spesifikasi jabatan ( job spesification )
Views: 450 | Added by: Mp2skill | Tags: perkantoran, organisasi, mencari pekerjaan, dunia kerja | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Only registered users can add comments.
[ Registration | Login ]